DECEMBER 2022

VOlUME 05 ISSUE 12 DECEMBER 2022
Judges' Consideration on Decision 451 K/Tun/2019 in Issuing Certificate of Proprietary Rights Without Objects
1Lorensia Resda Gestora,2Sri Setyadji,3Dwi Tatak Subagiyo
1Mahasiswa Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2Dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
3Dosen Fakultas Hukum Univeritas Wijaya Kusuma Surabaya
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v5-i12-51

Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT

Considerations of Judges Decision 451 K/TUN/2019 In Issuing Certificates of Ownership Without Objects, raises a problem, namely how are judges' considerations in deciding cases of certificates of ownership issued without objects in the Makassar State Administrative Court decision number 49/G/2018/PTUN.Mks, Makassar State Administrative High Court decision number 20/B/2019/PTTUN.Mks. and legal protection for owners of land rights SHM No. 22142/Gunung Sari, with an area of 10,065 M2 in the name of Haji Muhammad Zikir which has been revoked and crossed out from the register book of the Makassar City Land Office based on Supreme Court decision number 451 K/TUN/2019. The results of the analysis are that it is a weakness of our justice system, especially the state administrative court institutions that do not review the object of the dispute. Judges' considerations in deciding cases of property rights certificates are issued without objects. first, courts of appeal and courts of cassation. Legal protection for certificate holders without land objects is given the right to sue the PTUN against BPN, and the holder is only given rights protection in line with the form of protection for certificate owners which is part of the 1945 Constitution article 1 (paragraph) 3 relating to the rule of law, as well as Government Regulation No. 24 of 1997 article 4.

KEYWORDS:

judge's consideration, certificate, without object.

REFERENCES

1) Effendi Perangin, Praktek Permohonan Hak Atas Tanah, Rajawali Press, Jakarta.

2) Achmad Rubaie, Hukum Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, Cetakan Pertama, Bayu Media Publishing, Malang,.

3) Boedi Harsono, 2005, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta.

4) Adrian Sutedi, 2007, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Cetakan Pertama, Sinar Grafika, Jakarta.

5) Widhi Handoko, 2014, Kebijakan Hukum Pertanahan “Sebuah Refleksi Keadilan Hukum Progresif”, Cetakan Pertama, Thafa Media, Yogyakarta.

6) Boedi Harsono, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid 1, Edisi Revisi, Cetakan Keduabelas, Djambatan, Jakarta.

7) Muhammad Yamin Lubis dan And. Rahim Lubis, 2010, Hukum Pendaftaran Tanah, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, CV. Mandar Maju, Bandung.

8) Urip Santoso, 2011, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Cetakan Kedua, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

9) A.P. Parlindungan, 1985, Pendaftaran Tanah dan Konversi Hak-Hak Atas Tanah Menurut UUPA, Cetakan Pertama, Alumni, Bandung.

10) Irawan Soerodjo, 2003, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia, Cetakan Kedua, Arkola, Surabaya.

11) Muhammad Yamin dan Abd. Rahim Lubis, 2004, Beberapa Masalah Aktual Hukum Agraria, Pustaka Bangsa, Medan.

12) Bernhard Limbong, 2012, Konflik Pertanahan, Margareta Pustaka, Jakarta.

13) Angga B. Ch Eman, Penyelesaian Sertifikat Ganda Oleh Badan Pertanahan Nasional, Jurnal Lex et Societatis, Volume I/No. 5/September/2013, h. 31.

14) Elza Syarief, 2014, Pensertifikatan Tanah Bekas Hak Eigendom, Gramedia, Jakarta.

15) Indroharto, 1991, Usaha Memahami Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

16) A.P. Parlindungan, 1999, Pendaftaran Tanah Di Indonesia, Mandar Maju, Bandung.

17) Seno Aji, 1980, Peradilan Bebas Negara Hukum, Erlangga, Jakarta.

18) Fence M. Wantu, 2011, Idee Des Recht: Kepastian Hukum, Keadilan, Kemanfaatan (Implementasi Dalam Proses Peradilan Perdata), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

19) Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan, 1999, Menuju Independensi Peradilan, ICEL, Jakarta.

20) Satjipto Rahardjo, 199, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung.

21) Lawrence Friedman, 2009, The Legal System: A Social Science Perspective, Russell Sage Foundation, New York.

22) M. Tahir Azhary,1992, Negara Hukum Suatu Studi Tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat Dari Segi Hukum Islam, Implementasinya Pada Periode Negara Madinah Dan Masa Kini, Bulan Bintang, Jakarta.

23) Peter De Crucz,2010, Perbandingan Sistem Hukum: Common Law, Civil Law dan Socialist Law, Nusa Media, Bandung.

24) Peter Mahmud Marzuki, 2009, Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan Ketiga, Kencana, Jakarta.

25) Achmad Ali,2002, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis Dan Sosiologis), Gunung Agung, Jakarta.

26) Sudikno Mertokusumo, 1996, Pemantapan Sistem Peradilan, Seminar Nasional Menyongsong Pembangunan Hukum Dalam Era 2000, Semarang.

27) Fence M. Mutia Ch Thalib, Suwitno Y. Imran, Wantu, 2010, Cara Cepat Belajar Hukum Acara Perdata, Reviva Cendekia, Yogyakarta.

28) Zairin Harahap, 2001, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Rajawali Press, Jakarta.

29) Sudikno Mertokusumo, 2010, Hukum Acara Perdata, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

30) The Liang Gie, 1982, Teori-Teori Keadilan: Sumbangan Bahan Untuk Pemahaman Pancasila, Cetakan Kedua, Supersukses, Yogyakarta.

31) Sudikno Mertokusumo, 2007, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Edisi Pertama Cetakan Pertama, Liberty, Yogyakarta.

32) W. Riawan Tjandra, Fungsi Peradilan Tata Usaha Negara Dalam Mendorong Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih Dan Berwibawa: Clean And Strong Government, Disertasi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2009, h. 74-90.

33) Marbun, 1997, Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administratif Di Indonesia, Liberty, Yogyakarta.

34) Ricardo Gosalbo-Bono, The Significance of the Rule of Law and Its Implication for the European Union and The United State, University of Pittsburgh Law, Review Vol. 72, No. 2, 2010, h. 232. Dalam Zahermann Armandz Muabezi, Negara Berdasarkan Hukum (Rechtsstaats) Bukan Kekuasaan (Machtsstaat) Rule of Law and not Power State, Jurnal Hukum dan Peradilan, Volume 6 Nomor 3, November 2017, h. 422.

35) CST Kansil, 2002, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

36) Pietro Costa, Danilo Zolo, dan Emilio Santoro, 2007, The Rule of Law, History, Theory and Criticism, Dordrecht, Springer.

37) Ake Frandberg, 2014, From Rechtsstaat to Universal Law-State. An in Philosophical Jurisprudence Cham, Heidelberg, New York, Dordrecht, and London, Springer.

38) Titik Triwulan Tutik, 2010, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca UUD 1945, Kencana, Jakarta.

39) Plato, 1998, The Law of Plato, ed. Thomas L. Pange, The University of Chicago Press, Chicago and London.

40) Aristotle, 1998, Politics, ed. C.D.C. Reeve, Hackett Publishing Company, Indianapolis.

41) Francis G. Jacobs, 2007, The Sovereignty of Law: The European Way, Cambridge University Press, Cambridge.

42) Irvam Mawardi, 2016, Paradigma Baru PTUN Respon Peradilan Administrasi Terhadap Demokrasi, Thafa Media, Yogyakarta.

43) Van Apeldoorn,1985, Inleiding Tot De Studie van Get Nederlanse Recht (Versi Terjemahan), Pradnya Paramita, Jakarta.

44) Mahfud MD, Penegakkan Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bahan Dalam Acara Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh DPP Partai Hanura, Jakarta, 8 Januari 2009, h. 3.

45) Bahder Johan Nasution, Kajian Filosofis Tentang Hukum dan Keadilan dari Pemikiran Klasik Sampai Pemikiran Modern, Jurnal Yustisia UNS Vol. 3, No. 2 Mei-Agustus 2014, h. 18.

46) Anthon F. Susanto, 2010, Ilmu Hukum Non Sistematik: Fondasi Filsafat Pengembangan Ilmu Hukum Indonesia, Genta Publishing, Yogyakarta.

47) Philipus M. Hadjon menyatakan bahwa “prinsip penyelenggaraan pemerintah adalah berdasarkan prinsip negara hukum dengan prinsip dasar legalitas, apabila penetapan keputusan tata usaha negara sudah sesuai dengan hukum, keputusan tata usaha negara tersebut dianggap sah dan sebaliknya”. Dalam Philipus M. Hadjon, 2010 Hukum Administrasi dan Good Governance, Universitas Trisakti, Jakarta.

48) Philipus M. Hadjon menyatakan bahwa “prinsip negara hukum dalam prosedur utamanya berkaitan dengan perlindungan terhadap hak-hak dasar manusia. Prinsip demokratis dalam prosedur berkenaan dengan prinsip keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sehingga memungkinkan masyarakat untuk turut serta berperan dalam pengambilan keputusan dengan prinsip instrumental yaitu efisiensi (doelmatigheid atau kedayagunaan). Dalam Philipus M. Hadjon, Fungsi Normatif Hukum Administrasi Dalam Mewujudkan Pemerintahan Yang Bersih, Pidato diucapkan pada peresmian penerimaan jabatan Guru Besar dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Airlangga tanggal 10 Oktober 1994, h. 7.

49) Asas “Una Via” bermakna bahwa hukum harus memilih satu cabang hukum yang lebih memihak keadilan, oleh karena itu dalam pengadilan tata usaha negara yang menurut aturan tidak boleh menjatuhkan sanksi secara kumulatif atas melanggar hukum yang sama. Dalam SEMA Republik Indonesia nomor 1 tahun 2017 dan Putusan Mahkamah Agung dalam perkara nomor 49457, h. 8.

50) S.F. Marbun, 1997, Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administrasi di Indonesia, Liberty, Yogyakarta.

51) Zakiyah, 2017, Hukum Perjanjian Teori dan Perkembangannya, Cetakan II, Lentera Kreasindo, Yogyakarta.

52) Najicha Fatma Ulfatun,”POLITIK HUKUM PERUNDANG – UNDANGAN KEHUTANAN DALAM PEMBERIAN IZIN KEGIATAN PERTAMBANGAN DI KAWASAN HUTAN DITINJAU DARI STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKEADILAN”, Jurnal Pasca Sarjana Hukum UNS Vol V No. 1 Januari-Juni 2017, hlm.120.

53) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. Dasar-Dasar Dan Ketentuan-Ketentuan Pokok.

54) Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, 2004, Hak-Hak Atas Tanah, Prenada Media, Jakarta.

55) Salim HS. H., 2008 ,Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta.

56) Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, 2009, Argumentasi Hukum, Gadjah Mada University Press, Cetakan Keempat, Yogyakarta.

57) Annisa, Rosita, dan Fatma U. Najicha, “Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah Dalam Kasus Sertifikat Ganda”, (Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2020), Jurnal Discretie 1.1. hlm. 75.

58) Eliyana, Irawan Soerojo, 2003, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, Arkola, Surabaya, 2003, hlm. 187

VOlUME 05 ISSUE 12 DECEMBER 2022

Indexed In

Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar