June 2022

VOlUME 05 ISSUE 06 JUNE 2022
The Urgency of Crime Prevention Policy to Control Rape in Marriage (Marital Rape)
1Anindya Icchanaya Devi, 2Mujiono Hafidh Prasetyo
1Master of Law Study Program, Faculty of Law, Diponegoro University
2Faculty of Law, Diponegoro University
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v5-i6-21

Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT:

Rape, according to the Criminal Code, is forcing sexual relations outside of marriage so that if rape occurs in marriage, it is not rape. Marital rape has become a case of domestic violence in which few victims want to speak up. This writing uses a normative juridical method by using a literature study. Indonesia regulates the issue of Marital rape by using Law Number 23 of 2004 concerning the Elimination of Domestic Violence, this law provides sanctions for perpetrators of rape, but with many assumptions that in domestic relations, it is natural for sexual relations to occur, this invalidates the assumption that husband can rape the wife. This left many victims speechless. Therefore, a countermeasures policy is needed to provide a way out through penal means using legal channels and non-penal means by using settlements outside the law. The integration between penal and non-penal means can reduce marital rape cases.

KEYWORDS:

Marital rape, crime prevention policies, Criminal

REFERENCES

1) Abdurrahman, S. (2003). Metode Penelitian Hukum. Rineka Cipta.

2) Al-Syamsi, R. H. (2019). Politik Kriminal sebagai Sarana Penanggulangan Tindak Pidana yang Dilakukan oleh Anak karena Pengaruh Minuman Keras (Studi Wilayah Kabupaten Pekalongan …. Gema Keadilan, 6(November), 317–350. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/7297

3) AN, D. P. (2015). Urgensi Non Penal Policy Sebagai Politik Kriminal Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Korupsi. Universitas Jember, 1–14.

4) Ardi Ari, N. M. S., & Dharma Jaya, I. B. S. (2019). Perkosaan Dalam Perkawinan (Marital Rape) Ditinjau Dari Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. OJS Hukum UNUD, 8(7), 1–14.

5) Arief, B. N. (2017). Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana Perkembangan Penyusunan Konsep Kuhp Baru. Kencana.

6) Arifin, R., & Lestari, L. E. (2019). Penegakan Dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Di Indonesia Dalam Konteks Implementasi Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 5(2), 12. https://doi.org/10.23887/jkh.v5i2.16497

7) Disantara, F. P. (2021). Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Residivise di Lembaga Pemasyarakat. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi, 4(1), 69–84. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v4i1.4352

8) Erlytawati, N., & Lukitasari, D. (2015). Tindak Pidana Perkosaan dalam Perkawinan (Marital Rape) dalam Perbandingan Hukum Pidana Indonesia dan Singapura. Recidive, 4(1), 43–51.

9) Kenedi, J. (2017). Kebijakan Kriminal (Criminal Policy) dalam Negara Hukum Indonesia: Upaya Mensejahterakan Masrarakat (Sosial Welfare). Al-Imarah: Jurnal Pemerintahan Dan Politik Islam, 2(1), 17.

10) Khair, U. (2020). Pelaksanaan Hak Asuh Anak Setelah Terjadinya Perceraian. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 5(2), 291. https://doi.org/10.33760/jch.v5i2.231

11) Madmuji, S. S. S. (2004). Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat. Pt Raja Grafindo Persada.

12) Maghfiroh, R. (2019). Kekerasan Seksual (Pemerkosaan) dalam Rumah Tangga Sebagai Alasan Pengajuan Perceraian Dalam Tinjauan Hukum Islam Dan Hukum Positif. Al-Mazahib, 7, 239–249.

13) Mahmud, W. B. M. S. H. (2018). Menggagas Model Restorative Justice Terhadap Tindak Pidana Marital Rape Dalam Membentuk Perlindungan Terhadap Perempuan Yang Sesuai Dengan Norma Hukum Di Indonesia. Gastrointestinal Endoscopy, 10(1), 279–288. http://dx.doi.org/10.1053/j.gastro.2014.05.023%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.gie.2018.04.013%0Ahttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29451164%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=PMC5838726%250Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.gie.2013.07.022

14) Marzuki, I., & Faridy, F. (2020). Relevansi Hukum Dan Hak Asasi Manusia Dengan Agenda Reformasi: Dimensi Nasional Dan Internasional. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 5(2), 350. https://doi.org/10.33760/jch.v5i2.242

15) Muladi. (1995). Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

16) Nugraheni, L. A. (2021). Kajian Filosofis Pencatatan Perkawinan Penghayat Kepercayaan Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila Dan Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Jurnal Paradigma Hukum Pembangunan, 6(1), 33–58. https://doi.org/10.25170/paradigma.v6i1.2345

17) Nurhayati, B. R. (2015). Hak Keperdataan Anak Luar Kawin Dalam Perspektif Ilmu Hukum Berparadigma Pancasila. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 1, 1–9.

18) Putra, E. N. (2016). Peran Media Massa Dalam Penanggulangan Kejahatan. Jurnal Cakrawala Hukum, 7(1), 1–17. https://doi.org/10.26905/idjch.v7i1.1789

19) Said, M. F. (2018). Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 4(1), 141. https://doi.org/10.33760/jch.v4i1.97

20) Sari, R. K., & Budoyo, S. (2019). Perkembangan Pengaturan Hak asasi Manusia (HAM) dalam hukum di Indonesia. Jurnal Meta- Yuridis, 2(1), 91–100.

21) Siburian, R. J. (2020). Menggeser Paradigma Kontra terhadap Kriminalisasi Pemerkosaan dalam Rumah Tangga. Lambung Mangkurat Law Journal, 5(1), 62. https://doi.org/10.32801/lamlaj.v5i1.118

22) Winarni, L. N. (2016). Kebijakan Hukum Pidana Non Penal Dalam Penanggulangan Kejahatan Radikalisme Berbentuk Terorisme. DiH: Jurnal Ilmu Hukum, 12(23), 56–63. https://doi.org/10.30996/dih.v12i23.894

23) Winowoda, D. (2015). Kebijakan Penanggulangan Kejahatan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Kota Manado. Lex Crimen, IV(July), 1–23.

24) Yanto, D. (2016). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Ittihad, 14(25), 35–45. https://doi.org/10.18592/ittihad.v14i25.860

VOlUME 05 ISSUE 06 JUNE 2022

Indexed In

Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar