Volume 06 Issue 12 December 2023
1Rizal Darwis, 2Abdullah, 3Ashadi L. Diab, 4Syawaluddin Hanafi
1,2Islamic State Institute of Sultan Amai, Gorontalo, Indonesia
3Islamic State Institute of Sultan Qaimuddin, Kendari, Indonesia
4Islamic State Institute of Bone, Indonesia
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i12-85Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT
Everyone has the right to legal protection in various activities of his life, including between producers and consumers. This article aims to discuss the prospects of sharia tourism in Gorontalo City and consumer legal protection of culinary products in realizing sharia tourism in Gorontalo City. This research is a field research with an empirical juridical approach. Data collection is in the form of literature, observation, questionnaires, and interviews. Furthermore, the collected data is analyzed with qualitative description. This qualitative descriptive uses a data display with 3 activity paths, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. The results showed that: first, the prospect of sharia tourism development in Gorontalo City is very promising, both in terms of geography and demographics; second, legal protection for consumers of culinary products by restaurants and food stalls in Gorontalo City is in principle by consumer protection laws, but on the one hand related to halal certification of the business they do is still low and still it needs to be improved based on the Tourism Law and the Halal Product Guarantee Act.
KEYWORDS:Consumer Legal Protection; Culinary Product, Sharia Tourism, Restaurant; Food Stalls
REFERENCES1) Angriyani, A. M. (2020). “Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Muslim dari Produk Pangan yang Tidak Berlabel Halal dalam Perspektif Hukum Positif yang Terkait di Indonesia dan di Korea,” Dialogia Iuridica: Law Journal 12, no. 1.
2) Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
3) Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo (2023). Kota Gorontalo dalam Angka; Gorontalo Municipality in Figures 2023. Gorontalo: Badan Pusat Statistik Kota Gorontalo.
4) Bineksari, R., - CNBC Indonesia. (2023). “Bisnis Kuliner Booming, ESB Bagikan Tips Jadi Juara Pasar,” 26 May 2023, https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20230526175138-25-441002/bisnis-kuliner-booming-esb-bagikan-tips-jadi-juara-pasar
5) Botutihe, Hi. M. (2003). Gorontalo Serambi Madinah. Jakarta: PT Media Otda.
6) BSKDN. (2018). “Riset Ungkapan Permintaan Produk Halal Meningkat,” 24 Januari 2018, dalam https://litbang.kemendagri.go.id/website/riset-ungkapkan-permintaan-produk-halal-meningkat/
7) Cetin, et. al. (2016). “Muslim Friendly Tourism (MFT): A Discussion.” Journal of Tourismology 2, no. 1.
8) Ganendra. (2019). “Yuk, Mengenal Esensi Halal di Ajang Terbesar Muslim LifeFest 2019,” kompasiana.com, 28 Agustus 2019 dalam https://www.kompasiana.com/rahab2/ 5d6660e50d82303c7900af12/yuk-mengenal-esensi-halal-di-ajang-terbesar-muslim-lifefest-2019?page=all&page_images=2
9) Gorontalo. (2017). “Hotel, Penginapan, dan Akomodasi Lainnya di Kota Gorontalo,” http://www.daftarhotelbaru.com/2017/03/hotel-penginapan-dan-akomodasi-lainnya-di-kota-gorontalo.html
10) Kementerian Pariwisata (2018). Cakupan Aktivitas Pariwisata dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015. Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Asisten Deputi Industri dan Regulasi Pariwisata.
11) Kristiyanti, C. T. S. (2014). Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: Sinar Grafika.
12) Majelis Ulama Indonesia. 2016. Fatwa DSN-MUI No. 108/DSN-MUI (X) 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata.
13) Mastercard & Crescentrating. (2018). “Global Muslim Travel Index 2018,” GMTI, April 2018.
14) Miru, A. & Yodo, S. (2004). Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
15) Moleong, L. J. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. X; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
16) Nicelocal. (2023). “Agensi Perjalanan di Gorontalo,” dalam https://nicelocal.id/gorontalo/hotels/ type/travel_agency/page-2/
17) Priyadi, U. (2016). Pariwisata Syariah Prospek dan Perkembangan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
18) Rahardjo, S. (2000). Ilmu Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
19) Redaksi. (2017). “Smesco Halal Lifestyle Trend 2017, Ajang Edukasi Gaya Hidup Halal,” 11 Juni 2017 dalam https://fajar.co.id/2017/06/11/smesco-halal-lifestyle-trend-2017-ajang-edukasi-gaya-hidup-halal/2/
20) Republik Indonesia. (1990). Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan; (Law Number 9 of 1990 on Tourism)
21) Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; (Law Number 8 Year 1999 on Consumer Protection)
22) Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal; (Law Number 33 of 2014 concerning Halal Product Guarantee)
23) Salim H. S., H. & Nurbani, E. S. (2016). Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
24) Sasongko, W. (2007). Ketentuan-Ketentuan Pokok Hukum Perlindungan Konsumen. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
25) Satriana, et.al. (2018). “Wisata Halal: Perkembangan, Peluang, dan Tantangan.” Journal of Halal Product and Research (JHPR) 01, no.02.
26) Soekanto, S. (1981). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.
27) Sofyan, R. (2012). Prospek Bisnis Pariwisata Syariah. Jakarta: Republika.
28) Subarkah, A. R. (2018). “Diplomasi Pariwisata Halal Nusa Tenggara Barat,” Intermestic: Journal of International Studies 2, no. 2.
29) Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
30) Sutono, et.al. (2019). Panduan Penyelenggaraan Pariwisata Halal. Jakarta: Kementerian Pariwisata.
31) Suwantoro, G. (2002). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
32) Tessar, N. (2017). “Smesco Halal Lifestyle Trend 2017, Ajang Edukasi Gaya Hidup Halal,” Liputan6.com, 17 Jun 2017 dalam https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2986513/smesco-halal-lifestyle-trend-2017-ajang-edukasi-gaya-hidup-halal
33) Tim Menu Kuliner. (2023). “20 Rekomendasi Restoran di Gorontalo dengan Menu Cepat Saji 2023, 4 Desember 2023, dalam https://menukuliner.net/
34) Wandhini, A. F., et.al. (2019). “Halal Tourism in Bali:Pengaruh dan Tantangan Mengembangkan Wisata Halal di Bali,” Activa: Jurnal Ekonomi Syariah 2, no. 2; 1-21.
35) Warsito, H. (1997). Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Utama.
36) Yoeti, O. A., (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
37) Yousda, I. A. & Zainal. (1992). Penelitian dan Statistik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
38) Yulianti, T. (2020). “Model Wisata Halal Suistainable di Indonesia.” Disertasi. Medan: UIN Sumatera Utara.