March 2024

Volume 07 Issue 03 March 2024
The Urgency of Implementing Meaningful Participation in Forming Laws in Indonesia
1Wicipto Setiadi, 2Diani Sadiawati, 3Beniharmoni Harefa, 4Anni Alvionita Simanjuntak
1,2,3,4Faculty of Law, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v7-i03-27

Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT

This research engages regarding meaningful participation in the formation of laws. There have been several demonstrations over the Bill discussion. The most recent demonstration is a protest opposing the Health Bill discussion. Demonstrations signify that meaningful participation needs to be appropriately implemented. This research is intended to determine the urgency, implementation and challenges of meaningful participation. The research method used is normative juridical research. The finding revealed the essential and strategic role of meaningful participation on the formation of laws. Ideally, the Formation of Law should facilitate genuine public participation and active involvement. The public's right to provide input is an implementation of 1) right to be heard, 2) right to be considered, and 3) right to be explained. Even if the input is not accepted, it is expected that the community will acknowledge the decision with a reasonable explanation (legowo). Given that Meaningful participation is a novel concept, it is anticipated to encounter challenges, primarily concerning the political factor of law, which is inseparably linked to the political configuration of the governing regime.

KEYWORDS:

meaningful participation, legal politics, law

REFERENCES
Book:

1) Farida Indrati, Maria, Ilmu Perundang-Undangan: Jenis, Fungsi dan Materi Muatan, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002).

2) Mahfud, Moh., MD, Politik Hukum Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press, 2014.

3) ------------------------, Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013).

4) Putra Kurnia, Mahendra, dkk. Pedoman Naskah Akademik PERDA Partisipatif (Urgensi, Strategi, dan Proses Bagi Pembentukan Perda yang Baik). (Yogyakarta, Kreasi Total Media (KTM), 2007).

5) Risiyono, Joko, Pengaruh Partisipasi Publik Dalam Pembentukan Undang-Undang:Telaah Atas Pembentukan Undang-Undang Penyelenggara Pemilu (Jakarta: Perludem, 2016).

6) Saifudin, Partisipasi Publik Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, (Yogyakarta: FH UII Press, 2009).

7) Salman, Otje dan Anthon F. Susanto, Teori Hukum, Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka Kembali, (Bandung: Refika Aditama, 2007).

8) Setiadi, Wicipto, Ilmu dan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, (Jakarta: Damera Press, 2022).

9) Sirajuddin, Legislative Drafting Metode Partisipatif dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, (Malang: Setarapress,2016).

10) Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: CV Rajawali 1990).

11) Yuliandri, Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang Baik: Gagasan Pembentukan Undang- Undang Berkelanjutan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm.188.
Journal:

1) Agung, Anak, Istri Ari, and Atu Dewi. “Penjabaran Prinsip Demokrasi Dalam Pembentukan Kebijakan Daerah.” Supremasi Hukum Vol. 28, no. 1 (2019): 83-107.

2) Alkohir Anggoro, Syahriza. “Politik Hukum: Mencari Sejumlah Penjelasan.” Cakrawala Hukum Vol. 10, no. 1 (2019): 77-86. https://doi.org/10.26905/idjch.v10i1.2871.

3) Jati, Rahendro. “Partisipasi Masyrakat Dalam Proses Pembentukan UndangUndang Yang Responsif.” Rechts Vinding Vol. 1, no. 3 (2012): 3290-42.

4) Lailam, Tanto. “Problem Dan Solusi Penataan Checks and Balances System Dalam Pembentukan Dan Pengujian Undang-Undang Di Indonesia (Problem and Solutions for Arranging of The Checks and Balances System in The Process of Making Law and Constitutional Review in Indonesia).” Negara Hukum Vol. 12, no. 1 (2021): 123-42.

5) Risnain, Muh. “Konsep Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Program Legislasi Nasional: Rekomendasi Konseptual Dan Kebijakan Pada Prolegnas 2015- 2019.” Rechts Vinding Vol. 4, no. 3 (2015): 399-411.

6) Syarifudin, Amir dan Indah Febriani, Sistem Hukum dan Teori Hukum Chaos, Hasanuddin Law Review, Vol. 1 Issue 2, August 2015, p. 304.

7) Wijaya, Nisan Rolan, Tangkas Hadi Perwira, and Rahman Syawal Rusman. “Politik Hukum Dalam Pembentukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Pesantren.” Cakrawala Hukum Vol. 11, no. 2 (2020): 194-201. https://doi.org/10.26905/idjch.v11i2.3867.Tangkas.

8) Yuspin, Wardah. “Dinamika Konfigurasi Politik Terhadap Karakter Produk Hukum Era Pemerintahan Demokrasi Di Indonesia.” Madani Vol. 14, no. 1 (2022): 54-73
Legislation

1) Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945.

2) Law No. 12/2011 on the Establishment of Legislation as amended by Law No. 15/2019 and Law No. 13/2022.
Research Report and Results:

1) Aningrum, Maryana Sety. “Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 (Studi Terhadap Pasal 13 Huruf e Tentang Kewajiban Partai Politik).” Universitas Islam Indonesia, 2017.

2) Tim Pengajar Teori Perundang-Undangan Fakultas Hukum Universitas Indonesa, Teori Perundang-Undangan, dalam laporan akhir Penyusunan Naskah akademik RUU Perubahan Atas UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2009.
Court Decisions and Websites:

1) Constitutional Court Decision Number 91/PUU-XVIII/2020 on the formal testing of Law Number 11 of 2020 on Job Creation.

2) Salahudin Tanjung, Seta, Hak Masyarakat dalam Pembentukan PeraturanPerundangundangan, diakses melalui website https://jdihn.go.id/files/804/artikel%20hukum_2020_530-2252-1-pb.pdf
Volume 07 Issue 03 March 2024

Indexed In

Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar