December 2023

Volume 06 Issue 12 December 2023
The Impact of the Trickle Down Effect on the Program "Kampung Perikanan Budidaya" of the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries on The Level of Community Welfare in Sebatuan Village Pemangkat District Sambas Regency
Azrita Mardhalena
Tanjungpura University
DOI : https://doi.org/10.47191/ijsshr/v6-i12-16

Google Scholar Download Pdf
ABSTRACT

This study aims to describe and analyze the impact of the trickle down effect of the program ”Kampung Perikanan Budidaya” in Sebatuan Village, Pemangkat District, Sambas Regency. Sebatuan Village, Pemangkat Subdistrict, Sambas Regency has a huge potential of marine and fisheries resources with a beach of approximately 60 Km and ponds covering an area of approximately 10,329 Ha, with a total of 10 (ten) ponds spread across 4 (four) hamlets of Sebatuan village. However, it did not have an impact on improving welfare and reducing poverty rates because until 2023 the number of poor people in Sebatuan village still amounted to 67%. The results showed that in general the program ”Kampung Perikanan Budidaya” is considered appropriate because it refers to an aquaculture program that can avoid fish extinction. However, homogenizing one type of fish in one village limits the potential of fish farming that can be developed. The existence of the program ”Kampung Perikanan Budidaya”in Sebatuan Village can increase the income of farmers, but it is inversely proportional to the income and welfare of the community as the location of aquaculture because instead of realizing local economic improvement and creating new economic sources in the fisheries sector in the local area, the program has the potential to cause new problems and conflicts for fish farmers with the surrounding community. Environmental analysis shows that environmental damage occurs due to the entry of aquaculture businesses in the form of waste generated from the process of cultivation activities affecting water quality. Based on these findings to minimize environmental damage, it is expected that the use of chemicals: such as antibiotics and pesticides is done in minimal quantities. It is expected that there is synergy between pond entrepreneurs and the surrounding community in realizing the aquaculture village as a trigger in the economic movement in the village, so that the development of the trickle down effect model can be a new role model for the success of empowerment programs.

KEYWORDS:

evaluation, trickledown effect, Village, Aquaculture, Fisheries

REFERENCES
1) Agusta, Ivannovich,2020. SDGsDesa PendukungPembangunan Desa, Daerah dan Pusat. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia.

2) Akbar, Muh, Firyal & Mohi Kurniati, Widya, 2018. Studi Evaluasi Kebijakan, (Evaluasi Beberapa Kebijakan di Indonesia). Gorontalo:Ideas Publishing.

3) Bungin, Burhan. 2013. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial lainnya). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

4) Candradewi, RP & Anggraini. 2018. Trickle Down Effect Economics Arthur Lewis dan Ekonomi Pembangunan Wisata Gunung Bromo. Nation State:Jounal Of International Study.

5) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2017. Kelompok Kerja Peningkatan Produksi Perikanan, Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (62 pp). Kementerian Kelautan dan Perikanan: Jakarta.

6) Dumasari. 2014. Dinamika Pengembangan Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

7) Fandi, Farida.2018. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk Program Pendidikan dan Penelitian, Jakarta:PT. Rineka Cipta.

8) Indah., Made, A., & Afandi. (2019). Analisis Pendapatan Usaha Tambak Bandeng Di Desa Lalombi Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Jurnal Pembangunan Agribisnis (Journal of Agribusiness Development), 2(1), 32-39.

9) Innes, J.E. dan Booher, D.E. 2000. Collaborative Dialogue as a Policy Making Strategy, Institute of Urban and Regional Development UC Berkel y, IURD Working Paper. (http://escholarship.org/uc/item/8523r5zt) Diunduh pada tanggal 13 Desember 2010

10) Kartoni, DT, & Nurcholis, H. 2019. Konsep dan Teori Pembanguan. Jakarta: pustaka.ut.ac.id

11) Kementerian Kelautan Perikanan. (2020). Statistik Perikanan Budidaya Air Tawar Kabupaten Sambas. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta.

12) Kohar, M dan Bambang AW. 2009. Dampak Pengembangan Perikanan Budidaya Terhadap Penurunan Kemiskinan, Peningkatan Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja di Jawa Tengah. Penelitian Bidang Budidaya. Universitas Diponogoro. Semarang.

13) Lestari, F. F. 2018. Evaluasi Program P2mkp Bagi Pembudidaya Ikan Lele (Clarias Sp.) Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Pembudidaya (Studi Kasus: Kelompok Pembudidaya Ikan Mekar Sari, Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Repository Universitas Brawijaya. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11651

14) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Pembudidayaan Ikan.

15) Permenkp 47 tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya

16) Phillips, M., John, P., Henriksson, G., Tran, N. Van, Chan, C. Y., Mohan, C. V., Rodriguez, U., Suri, S., & Hall, S. 2016. Menjelajahi Masa Depan Perikanan Budidaya Indonesia. WolrdFish, 1–15.

17) Ria Aprilia. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Pada Kelompok Budi daya Ikan (POKDAKAN) Sudi Makmur di Dusun Priangan Desa Karang Anyar Lampung Selatan. Bandar Lampung.

18) Saktiawan, M. E. 2019. Faktor Sosial Ekonomi Dan Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (Ntpi) Di Desa Warukapas Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara.

19) Sukadi, MF. 2002. Peningkatan Teknologi Budidaya Perikanan. J Iktiologi Indonesia 2:61-66.

20) Yanti, S. (2020). Memaknai Kebijakan Presisi Perikanan. PT Citra Media Nusa Purnama Media Group - media indonesia. https://mediaindonesia.com/opini/351441/memaknai-kebijakan-presisi perikanan
Volume 06 Issue 12 December 2023

Indexed In

Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar Avatar